Kenangan 12 Desember 2009

08092009763-002.jpg

Kami baru berumur 1
tahun. Sama seperti
yang lainnya, kami
baru belajar berjalan.
Kami masih berkutat
dengan egoisme kami masing masing.
Keras kepala, mau
menang sendiri,
nggak mau diatur,
itulah kami. Tapi kami
masih terus berpegangan tangan.
Tidak saling
memegang erat,
karena tidak ingin
saling menyakiti. Tapi
tidak juga melepasnya, karena
tidak ingin saling
kehilangan.

Baca lebih lanjut

Pindahan Rumah Kontrakan (10-13 Oktober 2010)

Tanggal 10 Oktober 2010

Aku ijin Pak Tempu untuk pulang. Aku nggak bilang akan pindah ke rumah kontrakan baru. Tapi aku yakin Mas Yudhi pasti sudah memberitahu Pak Tempu. Sesampai dirumah, tak ada waktu untuk istirahat. Karena batas kontrakan sampai tanggal 12, aku dan Cici langsung mencoba mencari rumah kontrakan baru. Setelah berjalan kesana kemari, akhirnya kami dapat rumah kontrakan baru. Tapi karena hari sudah malam, aku putuskan besok pagi saja melihat lihat bagian dalamnya.

Baca lebih lanjut

20 Agustus ’10


Sunset itu menjadi saksi, sore ini aku merasa semakin dekat dengannya.


20 Sept ’10

Deru mesin kapal mengantarkan kami menyeberangi lautan. Setelah tadi malam kami tertidur diluar, karena tidak dapat tempat tidur di dalam. Ini ke 5 kalinya aku naik kapal laut, dan ke 4 kalinya aku mabuk. Jadi dari 5 kali penyeberangan jawa kalimantan atau sebaliknya, cuma satu kali gak mabuk.
Yang membuatku kagum, Cici tetap semangat dengan senyumannya, mengajakku bercanda dengan tawanya. Dia tidak pernah mengeluh disaat kami sakit. Dia tidak pernah kecewa disaat nasip yang kurang baik menerpa. Dia selalu tersenyum dan tertawa.

Ya, dia itu istriku, dia semangatku, dia jantung hatiku, belahan jiwaku, separuh nafasku, dia segalanya bagiku.

Terima kasih TUHAN, ENGKAU telah memberikan pendamping hidup yang slalu mau menemaniku dikala susah.

Posted by Wordmobi